PIUTANG

PIUTANG

Sabtu, 11 Desember 2010

PENGERTIAN PIUTANG

Menurut Dra. Endang Sri A., S.E.,M.Si., Ak. Piutang yaitu mencerminkan klaim perusahaan atas uang, barang, jasa, dan aktiva nonkas lainnya. Sedangkan dari sumber lain, piutang adalah seluruh tagihan yang akan dilunasi dengan uang di masa mendatang. Piutang timbul dari transaksi-transaksi perusahaan seperti penjualan barang dan jasa, pinjaman-pinjaman dan tagihan lainnya. Menurut Kieso, piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Piutang dibedakan menjadi piutang dagang, piutang non dagang, dan piutang wesel.

PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG

Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang, antara

lain:

  1. Kartu Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya. Contoh kartu piutang:

KARTU PIUTANG

Nomor Rekening:

Lembar Ke

Nama

Syarat

Alamat

Batas kredit


Tgl

Keterangan

Fol

Mutasi

Saldo




Debet

Kredit

Debet

Kredit



















































  1. Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang menyangkut perubahan piutang. Catatan akuntansi tersebut antara lain adalah:

· Jurnal penjualan

digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit.

· Jurnal retur penjualan

digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualan.

· Jurnal umum

digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus.

· Jurnal penerimaan kas

digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang.

Berdasarkan keterangan di atas, maka data transaksi menyangkut

perubahan (penambahan dan pengurangan) piutang yaitu meliputi:

No.

Transaksi

Dokumen

Mutasi Piutang

a.

Transaksi penjualan kredit Faktur

penjualan

[+]

b.

Transaksi retur penjualan

Memo kredit

[-]

c.

Transaksi penghapusan piutang

Bukti memorial

[-]

d.

Transaksi penerimaan kas dari piutang

Bukti kas masuk

[-]

Bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut di atas adalah sebagai berikut:















IDENTIFIKASI DATA MUTASI PIUTANG

IDENTIFIKASI PELANGAN

Identifikasi pelanggan bertujuan agar penjualan kredit dilakukan kepada pembeli yang tepat. Oleh karena itu, kegiatan identifikasi pelanggan harus mampu memperoleh data mengenai pelanggan yang dapat dijadikan dasar pemberian kredit. Data pelanggan yang dibutuhkan untuk kepentingan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. lama jadi pelanggan perusahaan
  2. besar kredit maksimum yang ernah diberikan
  3. kelancaran pemberian kredit pada periode-periode sebelumnya
  4. status kredit yang sedang berjalan
  5. kondisi perusahaan pelanggan yang sedang berjalan (data ekstrem)

Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa transaksi penjualan kredit

akan berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang sedangkan retur

penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh

negatif terhadap saldo piutang. Piutang pelanggan akan didebet (di kolom

mutasi) dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang

menyebabkan timbulnya atau bertambahnya piutang dan akan dikredit di

kolom mutasi dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang

menyebabkan berkurangnya piutang. Saldo awal ataupun saldo akhir

piutang normal adalah saldo debet.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:










Pencatatan Penghapusan Piutang Dagang

Piutang yang sekiranya tak dapat ditagih setelah berbagai upaya

dilakukan maka diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang, hal ini

dapat dilakukan 2 metode penghapusan piutang, yakni:

(a) Metode langsung (direct write off method).

(b) Metode tidak langsung (indirect write off method atau metode cadangan/allowance method).


Metode langsung (direct write off method)

Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah

diputuskan untuk dihapuskan langsung dibebankan di sebelah debit pada

akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad

debt expenses) sebagai rekening lawan di sebelah kredit langsung

dikreditkan pada akun piutang dagang.


Beban Kerugian Piutang pada Piutang Dagang sebesar Rp XX

(Mencatat penghapusan piutang A dengan metode langsung)

Kemungkinan piutang A yang sudah dihapuskan sebelumnya suatu saat

dengan tiba-tiba atau pemberitahuan sebelumnya melaksanakan pelunasan

pembayaran. Kejadian ini dicatat, dengan metode langsung, oleh

perusahaan dengan tinggal membalik jurnal saat penghapusan dengan nilai

yang sama.

Piutang dagang XX

Beban Kerugian Piutang XX

(Mencatat kesediaan kembali piutang A yang sudah dihapuskan)

Jurnal selanjutnya adalah saat piutang A membayar pelunasannya dengan uang tunai

Kas pada Piutang dagang sebesar Rp XX

Sebagai ilustrasi perhatikan transaksi-transaksi berikut ini.
























Dari transaksi tersebut maka PT KIA akan mengadakan pencatatan jurnal

sebagai berikut:















































Setelah dijurnal transaksi-transaksi di atas dikelompokkan menurut

pelanggan, sehingga akan nampak pengelompokkan sebagai berikut:

















Metode Penghapusan Tidak Langsung (indirect write off method)

Dalam metode ini setiap akhir tahun dilakukan penaksiran dari

jumlah piutang dagang yang kemungkinan tidak dapat ditagih untuk

dibentuk rekening cadangan kerugian piutang, dengan rekening lawan

beban penghapusan piutang.

31 Desember

Beban Kerugian Piutang XX

Cadangn kerugian Piutang XX

(Menetapkan cadangan kerugian piutang berdasar taksiran pada akhir tahun)

Pada saat debitur yang menyatakan tidak dapat membayar dan oleh

perusahaan diadakan penghapusan maka diadakan pencatatan jurnal

penghapusan piutang dengan mengurangkan cadangan yang sudah dibentuk

sebagai berikut:

Cadangan Penghapusan piutang XX

Piutang dagang XX

(Mencatat penghausan piutang X dengan metode cadangan)

Jika debitur yang sudah dihapuskan menyatakan bersedia melunasinya

maka akan diaktifkan kembali rekening piutangnya dengan jurnal sebagai

berikut:

Piutang dagang XX

Cadangan Kerugian piutang XX

(Mengakui kesanggupan debitur yang sudah dihapus)

Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung melunasinya

maka dibuat jurnal sebagai berikut.

Kas XX

Piutang dagang XX

(Penerimaan kas langsung dari piutang yang sudah dihapus)

Contoh:

Asumsikan bahwa PT. KIA menerapkan metode cadangan, dari jumlah

piutang yang ada terdapat piutang sebesar Rp.15.400.000,- yang belum

dapat ditagih sampai dengan tanggal, 31 Juli 2003. Manajer kredit

memperkirakan sebesar Rp.308.000,- tidak mungkin dapat diterima.

Keterangan:

Jurnal tanggal 2 Juli 2003 sampai dengan tanggal 20 Juli 2003 sama

dengan jurnal pada metode penghapusan langsung. Selanjutnya jurnal mulai

tanggal 21 Juli 2003 sampai dengan 31 Juli 2003 sebagai berikut:























Daftar Pustaka.

1. Andayani, Endang Sri.2002.Akuntansi Keuangan Menengah I.Malang:UM Press
2. Cashin, James A.1986.Akuntansi Intermediate I.Jakarta:Erlangga
3. Sistem Akuntansi, Mulyadi, 1993.
4. Mulyadi.1993.Sistem Akuntansi
5. Nuswantara, Dian Anita.2003.Mengelola Kartu Piutang.DEPDIKNAS
5. Weygandt.1996.Accounting Principles.Jakarta:Erlangga
6. Buku-buku lain yang relevan.


1 komentar:

  1. makasih loh yaa admin atas artikelnya.. sangat membantu.. Semangat terus buat bikin artikel" lainnya.. Thanks :)

    BalasHapus