PENGERTIAN PIUTANG
Menurut Dra. Endang Sri A., S.E.,
PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang, antara
lain:
- Kartu Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya. Contoh kartu piutang:
KARTU PIUTANG | |||||||
Nomor Rekening: | Lembar Ke | ||||||
Nama | Syarat | ||||||
Alamat | Batas kredit | ||||||
| |||||||
Tgl | Keterangan | Fol | Mutasi | Saldo | |||
| | | Debet | Kredit | Debet | Kredit | |
| | | | | | | |
| | | | | | | |
| | | | | | | |
| | | | | | | |
| | | | | | | |
| | | | | | | |
|
|
|
|
|
|
|
|
- Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang menyangkut perubahan piutang. Catatan akuntansi tersebut antara lain adalah:
· Jurnal penjualan
digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit.
· Jurnal retur penjualan
digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualan.
· Jurnal umum
digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus.
· Jurnal penerimaan kas
digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang.
Berdasarkan keterangan di atas, maka data transaksi menyangkut
perubahan (penambahan dan pengurangan) piutang yaitu meliputi:
No. | Transaksi | Dokumen | Mutasi Piutang |
a. | Transaksi penjualan kredit Faktur | penjualan | [+] |
b. | Transaksi retur penjualan | Memo kredit | [-] |
c. | Transaksi penghapusan piutang | Bukti memorial | [-] |
d. | Transaksi penerimaan kas dari piutang | Bukti kas masuk | [-] |
Bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

IDENTIFIKASI DATA MUTASI PIUTANG
IDENTIFIKASI PELANGAN
Identifikasi pelanggan bertujuan agar penjualan kredit dilakukan kepada pembeli yang tepat. Oleh karena itu, kegiatan identifikasi pelanggan harus mampu memperoleh data mengenai pelanggan yang dapat dijadikan dasar pemberian kredit. Data pelanggan yang dibutuhkan untuk kepentingan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
- lama jadi pelanggan perusahaan
- besar kredit maksimum yang ernah diberikan
- kelancaran pemberian kredit pada periode-periode sebelumnya
- status kredit yang sedang berjalan
- kondisi perusahaan pelanggan yang sedang berjalan (data ekstrem)
Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa transaksi penjualan kredit
akan berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang sedangkan retur
penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh
negatif terhadap saldo piutang. Piutang pelanggan akan didebet (di kolom
mutasi) dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang
menyebabkan timbulnya atau bertambahnya piutang dan akan dikredit di
kolom mutasi dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang
menyebabkan berkurangnya piutang. Saldo awal ataupun saldo akhir
piutang normal adalah saldo debet.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Pencatatan Penghapusan Piutang Dagang
Piutang yang sekiranya tak dapat ditagih setelah berbagai upaya
dilakukan maka diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang, hal ini
dapat dilakukan 2 metode penghapusan piutang, yakni:
(a) Metode langsung (direct write off method).
(b) Metode tidak langsung (indirect write off method atau metode
Metode langsung (direct write off method)
Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah
diputuskan untuk dihapuskan langsung dibebankan di sebelah debit pada
akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad
debt expenses) sebagai rekening lawan di sebelah kredit langsung
dikreditkan pada akun piutang dagang.
Beban Kerugian Piutang pada Piutang Dagang sebesar Rp XX
(Mencatat penghapusan piutang A dengan metode langsung)
Kemungkinan piutang A yang sudah dihapuskan sebelumnya suatu saat
dengan tiba-tiba atau pemberitahuan sebelumnya melaksanakan pelunasan
pembayaran. Kejadian ini dicatat, dengan metode langsung, oleh
perusahaan dengan tinggal membalik jurnal saat penghapusan dengan nilai
yang sama.
Piutang dagang XX
Beban Kerugian Piutang XX
(Mencatat kesediaan kembali piutang A yang sudah dihapuskan)
Jurnal selanjutnya adalah saat piutang A membayar pelunasannya dengan uang tunai
Kas pada Piutang dagang sebesar Rp XX
Sebagai ilustrasi perhatikan transaksi-transaksi berikut ini.
Dari transaksi tersebut maka PT KIA akan mengadakan pencatatan jurnal
sebagai berikut:
Setelah dijurnal transaksi-transaksi di atas dikelompokkan menurut
pelanggan, sehingga akan nampak pengelompokkan sebagai berikut:

Metode Penghapusan Tidak Langsung (indirect write off method)
Dalam metode ini setiap akhir tahun dilakukan penaksiran dari
jumlah piutang dagang yang kemungkinan tidak dapat ditagih untuk
dibentuk rekening cadangan kerugian piutang, dengan rekening lawan
beban penghapusan piutang.
31 Desember
Beban Kerugian Piutang XX
Cadangn kerugian Piutang XX
(Menetapkan cadangan kerugian piutang berdasar taksiran pada akhir tahun)
Pada saat debitur yang menyatakan tidak dapat membayar dan oleh
perusahaan diadakan penghapusan maka diadakan pencatatan jurnal
penghapusan piutang dengan mengurangkan cadangan yang sudah dibentuk
sebagai berikut:
Cadangan Penghapusan piutang XX
Piutang dagang XX
(Mencatat penghausan piutang X dengan metode cadangan)
Jika debitur yang sudah dihapuskan menyatakan bersedia melunasinya
maka akan diaktifkan kembali rekening piutangnya dengan jurnal sebagai
berikut:
Piutang dagang XX
Cadangan Kerugian piutang XX
(Mengakui kesanggupan debitur yang sudah dihapus)
Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung melunasinya
maka dibuat jurnal sebagai berikut.
Kas XX
Piutang dagang XX
(Penerimaan kas langsung dari piutang yang sudah dihapus)
Contoh:
Asumsikan bahwa PT. KIA menerapkan metode cadangan, dari jumlah
piutang yang ada terdapat piutang sebesar Rp.15.400.000,- yang belum
dapat ditagih sampai dengan tanggal, 31 Juli 2003. Manajer kredit
memperkirakan sebesar Rp.308.000,- tidak mungkin dapat diterima.
Keterangan:
Jurnal tanggal 2 Juli 2003 sampai dengan tanggal 20 Juli 2003 sama
dengan jurnal pada metode penghapusan langsung. Selanjutnya jurnal mulai
tanggal 21 Juli 2003 sampai dengan 31 Juli 2003 sebagai berikut:

Daftar Pustaka.
1. Andayani, Endang Sri.2002.Akuntansi Keuangan Menengah I.Malang:UM Press
2. Cashin, James A.1986.Akuntansi Intermediate I.Jakarta:Erlangga
3. Sistem Akuntansi, Mulyadi, 1993.
4. Mulyadi.1993.Sistem Akuntansi
5. Nuswantara, Dian Anita.2003.Mengelola Kartu Piutang.DEPDIKNAS
5. Weygandt.1996.Accounting Principles.Jakarta:Erlangga
6. Buku-buku lain yang relevan.
makasih loh yaa admin atas artikelnya.. sangat membantu.. Semangat terus buat bikin artikel" lainnya.. Thanks :)
BalasHapus